[MFCA] Lolita - Part 1

10.29

MFCA - 18.01.2016
(sebagian teks sudah disunting oleh admin_







Sumber: Penguin.co.uk


Tri Astuti: "Dia adalah Lo yang biasa-biasa saja di pagi hari, setinggi seratus lima puluh senti, mengenakan sebelah kaus kaki. Dia adalah Lola saat mengenakan celana panjang longgar. Dia adalah Dolly di sekolah. Dia adalah Dolores pada data isian bertitik-titik. Namun, dalam pelukanku dia adalah Lolita." 


Yes...MFCA malem ini kita akan ngulik soal salah satu karakter utama atau lebih tepatnya ngulik si narator dalam novel Lolita, karya Vladimir Nabokov.


Sebelumnya, MFCA kali ini bakalan saya jadikan dua kali pembahasan. Pertama malam ini, dan sisanya minggu depan. Karena ada kesibukan lain yang belum bisa saya tinggalkan (derita ngebawa kerjaan ke rumah yes).

Oke...malem ini, kita bakalan fokus ke ya pengantar novelnya aja dulu...

Jamal: Waa belum baca saya..

Tri Astuti: Baca, MasJam. Novelnya cetul kok, jadi mudah nyarinya. Ndak seperti saya yang pas mau beli buku ini harus muterin IIBF sampe 3 kali.

Afrianti: Cetul itu apa?

Tri Astuti: Cetul itu cetak ulang, Ntiw.

Kita kenalan dulu aja yuk sama penulisnya...Beliau adalah Vladimir Nabokov, seorang keturunan Rusia yang lahir pada tanggal 23 April 1899 di St. Petersburg. Dia dan keluarganya hijrah ke Jerman pada tahun 1919 saat terjadi Revolusi Bolshevik. (Si Om Vladimir ini nggak jauh beda usianya sama Om Boris yak).

Kurniati: Lolita. Semenjak tetangga KBJ menganukan Lolita sebagai buku genre anu, sekarang tiap liat ni buku disebut yang nyisa di otak gue isinya materi ghibah doanng

Tri Astuti: Lolita, sebuah narasi panjang biasa disebut sebagai memoar yang merupakan pengakuan dari tokoh utama, Humbert Humbert. Saat Humbert nulis memoar ini, dia sedang nunggu sidang pengadilannya.

Tri Astuti: Eh, tetangga bilang ini buku apa, Mak?

Kurniati: Ero-book yas. Ada yg bawa lolita sebagai buku ero dan gue langsung ngggg~

Sukmawati: Jadi sepenasaran, buseet yang nganu-nganu bocah disebut ero? Sodaraan ama FSoG ?

Kurniati: FSoG disebut buku ero aja bagi gue nggg juga mah wakakakaka

Sukmawati: FSoG semacam oh mama oh papa versi bule? cocoknya masup majalah

Kurniati: Jan Dara dengan eksekusi film-filmnya yang begitu dari zaman ke zaman... bisalah ya kebayang bakal macem apa novelnya walau gue pun belum pernah baca hahahaha... tapi ya gue bakal bisa jauh lebih terima Jan Dara dikategorikan ero-book ketimbang tetiba nyangsang Lolita sebagai buku genre sama. Kan lucuk

Tri Astuti: Humbert, lahir dari keluarga yang berada, terhormat, dan ya bisa dikatakan sebagai keluarga yang kelas ekonominya menengah ke atas. 

Ibunya meninggal saat dia berusia 3 tahun, dan semenjak itu dia diasuh oleh bibinya (kakak dari ibunya)--Bibi Sybil, yang tak lain telah menaruh hati kepada Ayah Humbert.

Karena latar belakang keluarga yang baik, Humbert mendapatkan pendidikan yang baik, dia tumbuh menjadi seorang yang terpelajar. Dia menjadi seorang yang sopan, beradab, dan cenderung konservatif.

Humbert, dalam novel ini diceritakan sebagai pria dewasa yang mempunyai ketertarikan atau obsesi kepada gadis kecil dan belia, yang olehnya mereka-mereka ini disebutnya sebagai Nymphet (peri asmara). Nymphet, bagi Humbert adalah anak perempuan yang berada pada rentang usia sembilan dan empat belas tahun--di antara rentang usia itu tentu saja tidak semua gadis kecil menjadi seorang peri asmara. Tidak di sini adalah tidak untuk semua orang. Karena hanya para petualang seperti Humbert-lah yang bisa mengenali mereka.

Obsesi Humbert kepada gadis kecil ini tidak lain karena semasa kecilnya, ia pernah jatuh cinta (dan cintanya waktu itu tengah berada pada posisi puncak sepertinya) dengan seorang gadis seusianya yang bernama Annabel Leigh. Keduanya saling memadu kasih. Tapi, tak lama setelah pertemuan mereka di pantai, Annabel meninggal dunia karena typus.

Setelah kematian Annabel, Humbert menaruh perhatian tersendiri kepada gadis-gadis kecil agar cinta yang pernah ia rasakan kepada Annabel tetap terasa dan memenuhi hati serta hidupnya.

Meski apinya telah tiada, paling tidak panasnya masih bisa terasa. (Ini mungkin yang dipikirkan oleh Humbert).

Oya, nanggepin tetangga sebelah yang semoga pendapat saya ini mereka bisa baca meskipun itu tidak mungkin. Sepertinya, anggapan bahwa novel ini adalah novel ero, ini terlalu dangkal--atau mungkin si pembaca memang melewatkan pengantar yang ditulis oleh Ray (penyunting memoar Humbert). 

Bahwa dalam pengantar tersebut dituliskan oleh Ray, "Benar, tak satu pun istilah cabul ditemukan dalam keseluruhan karya ini. Seseorang tak berbudaya yang dibentuk oleh adat istiadat modern dan terbiasa membaca kata-kata cabul tanpa rasa sesal dalam sebuah novel murahan, pasti akan terkejut dengan tiadanya hal-hal semacam itu dalam buku ini."

Bahkan sebaliknya, buku ini seharusnya mempunyai dampak moral bagi pembacanya (kalau memang mereka menyimak isinya), karena banyak pelajaran tersembunyi dalam buku ini.

Kurniati: Ya maka dari itu... di mana letak ero-nya ni buku sampe bisa-bisanya ada yang masukin Lolita ke genre ero-book

Tri Astuti: Kalau memang bener dia baca, harusnya dia jadi aware ya sama isu yang diangkat di buku ini.

Humbert menikahi Charlotte, ibu Lolita, sebagai siasat agar Humbert dapat berdekatan dengan Lolita, putri Charlotte yang berusia dua belas tahun.

Charlotte tewas tertabrak mobil sesaat ketika dia mengetahui niat asli Humbert kenapa menikahinya. 

Kepada para teman dan tetangga di Ramsdale, Humbert mengaku bahwa Lolita merupakan anak hasil hubungannya dengan Charlotte, sebelum Charlotte menikah dengan suaminya. Hal ini dilakukan oleh Humbert agar para tetangga berpandangan bahwa dia adalah seorang laki-laki yang baik dan bertanggung jawab, selain agar mereka tidak curiga tentang keberadaan Lolita yang dia ajak berkeliling melintasi berbagai negara bagian di Amerika Serikat.

Jadi, tadi ada berapa poin tuh yang bisa ditarik dari sinopsis (belum kelar) buat karakter si Humbert, selain dia susah mupon dari Annabel Leigh....

Humbert ini terpelajar ya, gaes. Trus, dia ini sopan kerna emanh didikan dari keluarganya, konservatif karena memegang nilai-nilai yang udah banyak ditinggalin sama masyarakat modern. 

Dan...

Humbert ini beberapa kali dalam hidupnya mengalami diskolakasi keinginan. Dia juga orang yang mempunyai pandangan bahwa menetap di suatu tempat itu sama artinya kita tinggal dalam sebuah penjara--jadi dia ini nomad (nomadic subjectivity).

Oke... seperti yang sudah saya sampaikan di awal bahwa MFCA ini akan dibagi menjadi dia bagian... poin-poin tersebut di atas akan kita gali lebih dalam lagi di minggu depan ya.

You Might Also Like

0 comments

Kami selalu terbuka untuk segala kritik dan saran dari para Sahabat Buku sekalian, silahkan mengisi kolom komentar untuk menumpahkannya. Terima kasih.

Like us on Facebook