[SLL] Tambo Minangkabau

12.41

Saturday Local Literature - 16.01.2016
(Sebagian teks telah disunting oleh admin)

Sumber: Goodreads

Gyanita: Menemani malam minggu kelabu para jomblo..eike mau share sedikit tentang "Tambo" yak gaes~

Arti kata tambo dalam KBBI adalah sejarah, hikayat, riwayat kuno, uraian sejarah suatu daerah yg seringkali bercampur dengan dongeng, seperti Tambo Minangkabau, Tambo Bengkulu, dll. 

Dalam bahasa Minangkabau, tambo berarti hikayat, kisah, riwayat dahulu kala, seperti dalam kalimat bahasa Minang "Maurah si tambo lamo (mengurai si tambo lama, artinya menceritakan hal yg telah lalu zamannya).

Tambo disebut juga tarambo, kata ini maknanya sama dengan kata babad dalam bahasa Jawa dan Sunda. Kita bahasnya khususon Tambo Minangkabau yak~

Kata tambo biasanya digunakan sebagai judul cerita prosa lama yang biasa disebut sastra sejarah atau historiografi tradisional, penulisan sejarah menurut kepercayaan atau pandangan masyarakat setempat secara turun temurun. 

Tambo berasal dari bahasa Sansekerta, yakni Tambay/Tambe yg artinya bermula.

Tri Astuti: Babad tanah jawi

Gyanita: Tambo merupakan salah satu warisan kebudayaan Minangkabau yg penting. Merupakan sebuah kisah yg disampaikan secara lisan oleh tukang "kaba" yang diucapkan oleh juru pidato (maksudnya adalah pemangku adat, yaitu penghulu atau Datuk)

Tambo dibagi menjadi dua:
1. Tambo alam, mengisahkan tentang asal mula nenek moyang serta bangunan kerajaan Minangkabau.
2. Tambo Adat, mengisahkan adat atau sistem dan aturan pemerintahan Minangkabau pada masa lalu.

Naskah tambo Minangkabau sebagian besar ditulis dengan huruf Arab-Melayu, dan sebagian kecil ditulis dengan huruf latin. Naskah tambo Minangkabau yg berhasil ditemukan sebanyak 47 naskah, masing2 tersimpan di Museum Nasional Jakarta sebanyak 10 naskah, perpustakaan Universitas Leiden sebanyak 31 naskah, perpustakaan KITLV Leiden sebanyak 3 naskah, perpustakaan SOAS Universitas London 1 naskah dan perpustakaan RAS London 2 naskah.

Raysa Prima: Banyakan di Belanda dibanding di Indonesia

Tri Astuti: Kenapa lebih banyak yg disimpan di Belanda? Kira-kira itu bakalan bisa semua disimpen ke Indonesia kagak?

Raysa Prima: Apa pas penjajahan yak naskah2nya dibawa ke belanda....oh why oh whyyyyy

Tri Astuti: Arab-Melayu nih yang begimane, Gya? Contoh dong

Gyanita: Arab-melayu itu tulisannya pake huruf arab, tapi lafadz-nya bahasa Melayu..gitu KakYas..

Raysa Prima: Gyaa baru inget nama pelajarannyo BTAM, Baca Tulis Arab Melayu

Gyanita: Nah iya itu..bahasa Melayu sebenernya, tp ditulis pake abjad Arab..

Kita dapat mengenal tambo melalui saduran dan tinjauan yg bersifat sampingan terhadap isi tambo tersebut. Diantara cerita yg menyangkut ttg tambo Minangkabau adalah Tambo Pagaruyung (Basri, 1970), Himpunan Tambo Minangkabau dan Bukti Sejarah (Mahmoed,1978).

Isi Tambo Alam Minangkabau menyangkut delapan bab, secara berurutan yaitu: Asal-usul Minangkabau, Agama Islam Berkembang di Minangkabau, Perang Kolonial, Minangkabau dengan Adatnya, UU Pemeliharaan Alam Minangkabau, Rumah Gadang di Minangkabau, Adat yang Takluk kepada Orang Berlaki Bini, dan Uraian Negeri-Negeri Tua di Minangkabau.

Selain itu, di dalam sebuah Tambo biasanya disisipkan pantun ibarat, pepatah adat, petitih, hadits dan gurindam adat.

Judul Buku: Tambo Alam Minangkabau
Pengarang: H Datoek Toeh (Koto Gadang, Payakumbuh)
Editor: A Damhoeri
Penerbit: Pustaka Indonesia, Bukittinggi
Tahun Terbit: 1930-an (?), Telah dicetak 13 kali

Iskandar Zulkarnain dari nagari Ruhum mewasiatkan kepada tiga putranya untuk berangkat menuju ke Timur. Setelah Iskandar Zulkarnain wafat ketiga putra tsb :
Sultan Maharaja Alif, Sultan Maharaja Depang, Sultan Maharaja Diraja berangkat menuju pulau Langkapuri.

Dekat pulau Sailan timbul niat jahat dari SM Alif dan SM Depang, keduanya memaksa untuk memiliki Mahkota Sanggahana, ketika berebut , mahkota jatuh kelaut. Seekor naga membelit / menjaga mahkota tsb. Cateri Bilang Pandai kemudian menciptakan duplikat mahkota dengan meneropong dan menggunakan cermin untuk melihatnya. Mahkota jadi, persis seperti aslinya. Tukang pembuat mahkota kemudian dibunuh sehingga tak bisa ditiru lagi. SM Depang terus ke benua Cina, SM Alif kembali ke negeri Ruhum.

SM Diraja terus ke Tenggara menuju pulau Jawa Alkibri. Diantara pengiringnya terdapat seekor anjing Muklim, kucing Siam, kambing hutan, harimau. Kapal diutujukan ke puncak Merapi. Ketika mendarat dipuncak gunung itu, kapal kandas.

Raja memerintahkan perbaikan dengan sayembara : Barang siapa yang sanggup memperbaiki kapal, akan dikawinkan dengan anaknya nanti. Kebetulan pengiring dengan nama-nama binatang itulah yang sanggup memperbaikinya. Baginda mempunyai lima puteri, setelah dewasa empat diantaranya dikawinkan dengan empat ahli yang sudah memperbaiki kapal tsb.

Laut kemudian menyentak surut, terjadilah daratan yang luas di kaki gunung Merapi. Dengan kekuasaan Tuhan datanglah awan putih empat jurai. Sejurai merunduk ke luhak Agam, sejurai ke luhak Tanah Datar, sejurai keluhak Lima Puluh Kota, sejurai ke Candung Lasi. Daulat yang pertama ialah daulat kepada Lakandibida. Itulah kemudian yang ditempati oleh Ninik mamak yang berdua Ketemanggungan dan Perpatih Nan Sebatang.

Itu sekilas ringkasan ceritanya~ ga sampai selesai itu...Kepanjangan soalnya...Hahahaha

You Might Also Like

0 comments

Kami selalu terbuka untuk segala kritik dan saran dari para Sahabat Buku sekalian, silahkan mengisi kolom komentar untuk menumpahkannya. Terima kasih.

Like us on Facebook